Serang Banten (ANTARA) - Pelaksanaan Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) Serentak tahun 2021 di Kabupaten Serang ditunda lagi. Penundaan berdasarkan Surat dari Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 141/3351/BPD tentang hal penundaan pelaksanaan pilkades serentak dan PAW pada masa perpanjangan penerapan PPKM level 4. Serang Banten (ANTARA) - Wakil Bupati Serang Pandji Tirtayasa mengingatkan para kepala desa (kades) di wilayah kerjanya agar dalam pengelolaan dan penggunaan dana desa yang dikucurkan Pemerintah Pusat setiap tahunnya tidak sekehendak hati, namun harus sesuai aturan yang berlaku sehingga berdampak positif pada pertumbuhan perekonomian di desa. SERANG Mantan Kepala Desa Kepandean, Kecamatan Ciruas, Kabupaten Serang, Banten Yusro dituntut 6 tahun 6 bulan penjara.. Yusro dinilai terbukti korupsi dana desa tahun anggaran 2016-2018 yang digunakan untuk kepentingan pribadi seperti biaya nikah dua istri mudanya senilai Rp 695 juta.. Dalam berkas tuntutan yang dibacakan Jaksa Penuntut Umum Kejaksaan Negeri (Kejari) Serang SERANG| Kampung Pasir Dangdor, Desa Sambilawang, Kecamatan Waringinkurung, Kabupaten Serang-Banten menjadi tujuan KKM (Kuliah Kerja Mahasiswa) Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Maulana Yusuf Banten Serang, Senin (1/8/2022).. Diketahui, banyak potensi yang bisa di kembangkan (usaha mandiri-red) di Kampung Pasir Dangdor, diantaranya pembuatan kerupuk emping, pembuatan minyak kelapa, pembuatan Namun seirin berjalannya waktu semakin banyak wisatawan yang datang ke tempat ini. Di sekitar Rumah Hutan terdapat pepohonan yang rindang dan sejuk serta kicau burung yang menambah kesempurnaan saat bersantai. Lokasinya di Desa Cidampit, Desa Sayar, Kabupaten Taktakan, Serang, Banten. 2. Pantai Pasir Putih Florida. Sejumlahkaryawan memproduksi tas di Kampung Kadugenep Sabrang, Desa Kadugenep, Kecamatan Petir, Kabupaten Serang, Sabtu (22/9). Ingat tas, ingat Kampung Kadugenep, Kecamatan Petir, Kabupaten Serang. Di kampung itulah berbagai tas diproduksi di rumah-rumah warga. Bahkan, ada tas produksi mereka diekspor ke mancanegara. Sabtu (22/9) pukul 11.00 . Domas adalah desa yang berada di kecamatan Pontang[1][2]Kabupaten Serang, Banten, Indonesia. Profil desa Domas kecamatan Pontang kabupaten Serang provinsi Banten. PROFIL DESA DOMAS I. KONDISI DESA Sejarah Desa Domas Desa Domas sudah ada sejak tahun 1672. Arti kata DOMAS adalah berawal dari sejarah adanya Keraton atau Kerajaan di desa ini yang dipimpin oleh Pangeran Domas atau lebih terkenal rajanya disebut dengan nama Prabu Saka Domas. Dalam salah satu kisah heroiknya Prabu Saka Domas pernah berusaha untuk membuat sumur-sumur sumber mata air tawar untuk kerajaan dan rumah-rumah rakyatnya dengan menggunakan kemampuan ilmunya yang mumpuni, dengan berniat mengambil air dari sumber mata air pegunungan di gunung Karang Pandeglang. Prabu Saka Domas dalam perjalanan pulang membawa kendi-kendi dari tanah liat yang berisi air dari gunung Karang, ada satu kendi yang jatuh dari pelana kuda ke tanah, kendi pecah airnya tumpah ke tanah dan tiba-tiba ditempat tersebut langsung terbuat sumur yang sampai saat ini sangat terkenal di Pandeglang disebut Sumur Domas, airnya segar, jernih, bagus untuk kesehatan, dan dalam perjalanan pulang sampailah ke kekerajaan Domas Sang raja yaitu Prabu Saka Domas dengan sisa kendi air yang ada melempar kendi-kendi tersebut ke titik-titik sasaran yang akan dibuat sumur-sumur mata air tawar, nah hingga saat ini hanya orang-orang yang beruntung yang mempunyai sumur yang airnya tawar dan jernih dan kebanyakan sumur yang dibuat didesa Domas sampai saat ini airnya rata-rata Asin, dan saat ini masyarakat desa Domas mengkonsumsi air dari penyulingan air asin menjadi air tawar juga air kemasan galon/botol dan untuk kebutuhan mandi, cuci atau MCK menggunakan air bersih dari PDAM Perusahaan Daerah Air Minum kabupaten Serang. Suku Banten Asli tetapi bukan Baduy, 100% penduduk desa Domas beragama Islam itulah Asal muasal kesukuan Penduduk Desa Domas, Nenek Moyang atau leluhur para pendahulu penduduk desa Domas yang menurut para kasepuhan dan tokoh-tokoh masyarakat Domas yang sampai saat ini sangat dikenal di kalangan masyarakat dibuktikan dengan makam para leluhur dan makamnya masih ada dan semuanya Muslim yaitu Kibuyut Intip, Buyut Kilaso, Kibuyut Sumedang dan Pangeran Domas atau Prabu Saka Domas. Dalam masa Pemerintahan Sultan Maulana Hasanudin tahun 1552-1572 desa Domas merupakan delta yang wilayahnya dibatasi oleh sungai Ciujung Lama kali Asin dan sungai Teluk Cianyer dengan bermuara di laut Jawa. Desa Domas terbentuk berdasarkan PP Nomor....................... Tahun 1672 dan Perda kab. Serang Nomor ............ Bulan..........Tahun..................... Berdasarkan sejarah Banten, pemerintahan di desa Domas telah mengalami empat kali peralihan kekuasaan yaitu Pemerintahan kesultanan Banten selama 144 tahun 1672-1816 Pemerintahan Hindia Belanda selama 126 tahun 1816-1942 Pemerintahan Jepang selama 3,5 tahun 1942-1945 Pemerintahan Republik Indonesia NKRI sejak tahun 1945 Pengangkatan Maulana Hasanuddin sebagai Sultan Banten pertama pada tanggal 1 Muharram 933 H yang bertepatan dengan tanggal 8 Oktober 1526 M, oleh Pemerintah Kabupaten Serang diresmikan sebagai Hari Jadi Kabupaten Serang berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 17 Tahun 1985 yang ditetapkan pada tanggal 6 Agustus 1985 dan diundangkan dalam lembaran daerah sejak tangal 20 Agustus 1985. sedangkan desa Domas sebagai desa dalam kabupaten Serang berdasarkan data dan benda-benda peninggalan artefak juga prasasti dan tulisan yang tersimpan di desa Domas kepemimpinan desa Domas baru terdeteksi dari tahun 1917 desa Domas waktu itu dipimpin oleh seorang Jaro Desa Domas pada awalnya mempunyai wilayah 5 Lima kampung Yaitu 1. Kampung Cerocoh 2. Kampung Domas./Keraton Domas 3. Kampung Wanayasa. 4. Kampung Sampang Kulon. 5. Kampung Ampian. Dalam masa perjalanan pemerintahan desa Domas mengalami pemekaran pada tahun 1980-an Yaitu kampung Wanayasa, kampung Sampang Kulon dan kampung Ampian memisahkan diri dengan membentuk desa baru dengan nama Wanayasa dan desa Domas Tetap berdiri kokoh dengan mempunyai dua Kampung yaitu 1. Kampung Domas/Keraton Domas 2. Kampung Cerocohcikal bakal jadi kota MINAPOLITAN Desa Domas mempunyai luas wilayah 785 Ha, dengan jumlah penduduk hampir 6000 jiwa dengan 1329 Kepala keluargaKK, penduduk desa Domas seiring berkembangnya waktu percepatan pertambahan dan kepadatan penduduk sungguh sangat signifikan karena selain dihuni oleh suku Banten Asli degan ciri-ciri wajah kearaban hidung mancung, alim dan tekun dalam beribadah, masuk kategori Laki-laki yang Soleh dan wanitanya Solehah atau mukminah sejati dan sekarang ada warga lainya kebanyakan para pemula atau pendatang yang sudah nyaman hidup menetap di Domas beranak cucu hingga menetap dan berdomisili menjadi penduduk desa Domas, para pendatang ada dari etnis tionghoa atau cina yang sudah masuk agama Islam, ada dari suku Bugis, Suku Jawa, Suku Madura, Suku Sunda dan masih banyak lagi yang lainya yang keseluruhan masuk desa Domas menikahi laki-laki atau wanita Domas. Batas wilayah Utara Berbatasan dengan desa Susukan kecamatan Tirtayasa Selatan Berbatasan dengan desa Wanayasa kecamatan Pontang Barat Laut Jawa Timur Berbatasan dengan desa Susukan kecamatan Tirtayasa Laporan Wartawan Engkos Kosasih KABUPATEN SERANG - Sebanyak tiga desa di Kabupaten Serang, Banten ditetapkan menjadi kawasan aneka industri non kimia dasar dan logam dasar. Ketiga desa tersebut yakni, Desa Kamuning, Bojongmenteng, dan Bojongpandan. Sebelumnya kawasan ini merupakan kawasan pertanian dan perumahan. Perubahan Kecamatan Tunjung Teja, menjadi kawasan industri mulai dibahas Pemerintah Kabupaten Serang sejak tahun 2019. Baca juga Pasar Tunjung Teja Serang Sepi, Begini Strategi Diskoumperindag Hidupkan Aktivitas Jual-Beli Sehingga kini Kecamatan Tunjung Teja menjadi kawasan industri, sesuai yang tertuang dalam perubahan Rencana Tata Ruang Wilayah RTRW Kabupaten Serang tahun 2011-2031. Kabid Tata Ruang Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang PUPR Kabupaten Serang, Furqon mengatakan, perubahan itu atas dasar pertimbangan berubahnya RTRW di Kecamatan Tunjung Teja. "Pembangunam tol ini berdampak juga terhadap zonasi wilayah," kata M. Furqon saat dihubungi wartawan, Kamis 6/4/2023. Namun saat ini, kata Furqon, DPUPR Kabupaten Serang belum melakukan perubahan pada Rencana Detail Tata Ruang RDTR wilayah tersebut. Sedangkan untuk jenis industrinya lanjut dia, sama seperti Cikande, hanya saja tidak boleh untuk kimia dasar dan logam dasar. "Diluar itu diperbolehkan," pungkasnya. Baca juga Jalan di Tunjung Teja Serang Kembali Makan Korban, Pengendara Tewas Usai Motor Adu Banteng Ketua DPRD Kabupaten Serang, Bahrul Ulum meminta masyarakat dapat terbuka dalam menyambut kawasan industri tersebut. "Kawasan industri ini secara tidak langsung dapat meningkatkan perekonomian warga," singkatnya. Katulisan, Cikeusal, Serangdesa di Kabupaten Serang, Banten / From Wikipedia, the free encyclopedia Katulisan adalah desa yang berada di kecamatan Cikeusal, Serang, Banten, Indonesia. lbsKecamatan Cikeusal, Kabupaten Serang, BantenDesa Bantarpanjang Cikeusal Cilayang Cilayang Guha Cimaung Dahu Gandayasa Harundang Katulisan Mongpok Panosogan Panyabrangan Sukamaju Sukamenak Sukaraja Sukarame Sukaratu Artikel bertopik kelurahan atau desa di Indonesia ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan Quick facts Katulisan, Negara, Provinsi, Kabupaten, Kecam... ▼ KatulisanDesaNegara IndonesiaProvinsiBantenKabupatenSerangKecamatanCikeusalKodepos42175Kode Luas... km²Jumlah penduduk... jiwaKepadatan... jiwa/km² – Desa Wisata Cikolelet merupakan satu desa wisata di Kecamatan Cinangka, Kabupaten Serang, Banten yang menawarkan beragam daya tarik wisata. Menurut keterangan pers dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kemenparekraf, Minggu 3/10/2021, salah satu daya tariknya terdapat pada keindahan yang berkunjung dapat menikmati pemandangan Curug Lawang yang lokasinya berada di tengah hutan yang rindang. Untuk mengetahui lebih lanjut, berikut deretan daya tarik wisata yang dimiliki Desa Wisata Cikolelet 1. Pemandangan Curug Lawang Curug Lawang merupakan air terjun di tengah hutan rindang yang dapat dinikmati wisatawan saat berkunjung ke Desa Wisata Cikolelet. Baca juga Desa Wisata Alamendah Bandung, Tempat Mengamati Burung dan Wisata Religi Desa Wisata Cisande Sukabumi, Desa Wisata Berbasis Edukasi Peternakan Cut Meutia Jadi Nama Desa Wisata di Aceh Utara Selain menikmati kearifan lokal yang ditawarkan desa wisata, pengunjung juga bisa melakukan kegiatan wisata alam di sini. 2. Aneka ragam produk ekonomi kreatif Beragam produk ekonomi kreatif dapat ditemukan di sini. Beberapa di antaranya adalah produk susu kambing etawa, budidaya dan olahan jamur, serta emping melinjo. Kemudian ada kerajinan atap dari daun rumbia, olahan limbah, dendeng ikan lele dan limbat, penyulingan minyak kelapa, juga budidaya burung puyuh. Wisatawan dapat melihat dan belajar langsung seputar pembuatan aneka ragam produk ekonomi kreatif tersebut. Pada Sabtu 2/10/2021, Menparekraf Sandiaga Uno sempat berkunjung ke Desa Wisata Cikolelet. Menurutnya, emping desa wisata ini memiliki daya saing tinggi dan berpotensi untuk dipasarkan ke pasar Kemenparekraf Desa Wisata Cikolelet di Kabupaten Serang, Banten. “Jadi, kita akan kembangkan produk emping di Desa Cikolelet. Tidak hanya empingnya saja, tapi kulitnya juga kita inovasikan karena kulit melinjo ini bisa dipakai untuk obat asam urat,” ungkap dia. 3. Pemandangan alam Selain Curug Lawang, Desa Wisata Cikolelet juga menawarkan pemandangan alam selain air terjun yang tidak kalah indahnya. Wisatawan akan disuguhi pemandangan sawah, danau, dan pegunungan sambil berswafoto ria di sana. Jika ingin menikmati alam lebih lama, ada area kemah yang dapat dimanfaatkan. Baca juga Uniknya Desa Wisata Koja Doi di NTT, Tak Ada Kendaraan Bermotor Mendalami Kehidupan Suku Batak Toba di Desa Wisata Huta Tinggi Kampung Blekok, Desa Wisata di Situbondo yang Punya Ribuan Burung Air 4. Ada jalur naik sepeda Bagi pecinta olahraga luar ruangan terutama sepeda, Desa Wisata Cikolelet memiliki jalur sepeda gunung yang bisa dimanfaatkan pengunjung. 5. Kebudayaan lokal masih bertahan hingga kini Desa ini masih mempertahankan nilai budaya seperti tradisi Ngurah Danau. Jika beruntung, mungkin wisatawan dapat melihatnya lantaran Ngurah Danau hanya dilakukan pada waktu tertentu. dok. Jadesta Kemenparekraf Desa Wisata Cikolelet di Kabupaten Serang, Banten. Adapun, Ngurah Danau merupakan tradisi membersihkan danau yang diadakan setahun sekali. Seluruh masyarakat akan menuju ke dalam danau yang mulai mengering dan mengambil ikan. Selain tradisi Ngurah Danau, ada juga tradisi Mamaca atau bertutur, rampah kok, Tari Yalil, dan pertunjukan calung. “Kita harus melestarikan nilai budaya luhur karena ini warisan yang akhirnya dapat mengembangkan potensi pariwisata dan ekonomi kreatif di sini,” jelas Sandiaga. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel. Laporan Wartawan Desi Purnamasari SERANG - Tiang kabel utilitas internet nyaris roboh di Jalan Raya Pamarayan-Tambak, Desa Malabar, Kecamatan Bandung, Kabupaten Serang. Pantauan tiang kabel utilitas internet terus mengalami kemiriangan ke arah jalan yang padat pengendara melintas setiap harinya. Tidak hanya itu, kabel internet pun nampak menjuntai nyaris menyentuh tanah. Baca juga DPRD Minta Provinsi Banten Tetapkan Kejelasan Status Kota Serang Sebagai Ibu Kota Provinsi Banten Tiang tersebut juga tampak diikat menggunakan tali sebagai penahan tiang tersebut agar tidak roboh ke jalan. Muhamad Hamdi seorang pengendara yang melintas mengaku, sangat khawatir ketika melintas di jalan tersebut. "Pasti khawatir, soalnya makin hari tiangnya makin miring. Kalau sampe tiba-tiba ambruk ke jalankan bahaya," katanya kepada Sabtu 10/6/2023. Pria yang akrab disapa Hamdi ini juga mengatakan, setiap hari selalu melintas di jalan tersebut untuk pergi dan pulang bekerja. Sehingga, pihaknya juga berharap segera adanya perbaikan tiang tersebut. Jangan sampai menunggu adanya korban jiwa. "Hampir tiap hari lewat sini. Saya sih berharap segera diperabikin ya, bahaya soalnya jangan sampai nunggu ada korban dulu baru diperbaiki," katanya.

desa di serang banten